Selasa, Juni 30, 2009

CURAHAN HATI SEORANG PNS BAG. 1


Puji dan syukur aku panjatkan kehadirat Tuhan YME/Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena disela-sela kesibukannku mengabdi kepada negara, aku akhirnya dapat membuat Blog ini. Sudah lama aku berobsesi membuat sebuah blog, namun karena alasan itu tadi (sibuk) beberapa kali tertunda.

Dengan blog ini, aku bisa menyalurkan uneg-unegku, isi pikiranku, kehidupanku, pengalaman pribadiku dll.

Aku sendiri tidak suka menulis buku harian, entah kenapa pokoknya tidak suka aja. Tapi pada masa kemajuan IT ini, aku sangat suka semua yang berbau komputer termasuk IT didalamnya. Dan dengan blog ini, aku sekarang bisa menuliskan apa saja yang sedang kupirkan.

Jika pikiran-pikiran yang selama ini berputar-putar dalam otakku, kini saatnya dapat aku salurkan via tulisan-tulisan dalam blog milikku ini.

Aku harus berterima kasih kepada orang pintar yang menghasilkan Teknologi Informasi ini. Aku sudah punya FACEBOOK, aku banyak punya E-Mail baik itu Yahoo maupun GMail.

Kalau aku flashback ke masa lalu, awal-awal karirku jadi PNS dan bertugas di SKB Kota Denpasar (tempat aku mengabdi hingga saat ini), jobku juga tidak jauh amat dari soal tulis-menulis.

Dulu (sebelum Th. 2000), setiap SKB di seluruh Indonesia pasti punya bulletin sebagai media penyebaran berita-berita kegiatan program SKB ataupun ajang tulis menulis bagi unsur Pimpinan dan staf SKB. Saat itu di SKB Kota Denpasar (masih bernama SKB Kesiman kemudian SKB Denpasar Kota) aku lah yang mengelola bulletin ini. Bentuknya sangat sederhana (semua buletin SKB juga seperti itu) masih dengan stensilan dan sangat kurang menarik.
Sebagai pengelola buletin SKB saat itu, aku benar-benar "One Man Show". Maksudnya semua pekerjaan untuk menerbitkan buletin benar-benar aku lerjakan sendiri. Mulai dari menyiapkan naskah seperti menulis berita-berita kegiatan SKB, menulis artikel, membuat ilustrasi, me lay out, kemudian menggandakan ke tukang foto copy, memasukkan ke dalam amplop sekali-kali juga mengirimkan via kantor pos atau lembaga terkait dalam satu kota aku antar sendiri. Nah, sistem kerja yang edan bukan?
Bukannya ga ada tim kerja (cuma seperti sekarang ini aku nge job di data, semua rekan-rekan juga sok sibuk), cuma mereka -pada umumnya bangsa kita- tidak suka menulis juga tidak suka membaca. Yah, bangsa kita memang kebanyakan seperti itu -tidak memiliki budaya baca-. Cara kerja seperti itu aku lakoni sampai memasuki masa otonomi daerah memasuki tahun 2000.
Kalaupun dalam buletin itu ada susunan redaksi, itu hanya pajangan. Realnya akulah semua yang mengerjakan (kalau ga dikerjakan ya kan sudah dianggarkan, bisa di tegur tuh oleh BPK). Di rapat-rapat rutin yang dilaksanakan setiap bulan, aku selalu sampaikan agar setiap karyawan mulai pimpinan sampai semua staf agar mengisi buletin kita, jawabnya sih ya ya aja tapi ga ada realisasinya.
Sudahlah, itu masa lalu. Aku yang kutu buku ini (gajiku senagai PNS golongan kecil sebagian aku belikan buku-buku, novel, majalah dsbnya hal itu kulakukan sampai sekarang hingga rak bukuku sudah menyamai perpustakaan sebuah lembaga) sedikit banyak dapat menolong wawasanku sehingga aku dapat menulis dengan lancar (padahal aku bukan sarjana).
Kini aku sudah punya blog, dengan blog ini aku dapat menyalurkan segala uneg-uneg, ide-ide dan segala pikiran yang berseliweran di benakku. Aku sadar, mungkin gaya tulisanku ini bagi para penulis ternama tidak ada mutunya, tapi aku akan selalu menulis dan menulis sampai aku pensiun sebagai PNS kelak. Seperti kata pepatah "Setumpul-tumpulnya pisau, kalau di asah terus akan tajam jua". Yah, aku akan asah terus kegemaranku menulis. Aku tak peduli, apakah ada yang membaca tulisanku atau tidak, aku akan terus menulis.